Kamis, 06 Januari 2011

Profil AGROTEKNOLOGI

Program Studi Agroteknologi Jenjang S1
Visi
Menjadi penyelenggara pendidikan tinggi berkualitas dalam mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan yang berorientasi pada pertanian industrial dan pengembangan informatika yang berkebudayaan.
Misi
1. Mempersiapkan ketersediaan tenaga ahli di bidang agroteknologi yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan stakeholders.
2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang agroteknologi yang dikelola secara profesional.
3. Melaksanakan dan mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang relevan dengan pengembangan sistem pertanian berkelanjutan yang berorientasi pada pertanian industrial dan pengembangan informatika yang berkebudayaan.
Tujuan
1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas, berdayasaing, memiliki integritas kepribadian yang tinggi, terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan bidang ilmu pertanian, mempunyai kepedulian terhadap permasalahan pertanian di masyarakat dan bersikap serta berperilaku sesuai dengan tatanan berkehidupan bermasyarakat.
2. Mewujudkan sistem manajemen penyelenggaraan pendidikan yang profesional dan berkualitas.
3. Mewujudkan terlaksananya pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang relevan dengan sistem pertanian berkelanjutan dan menghasilkan temuan yang inovatif dan produktif.
Kompetensi Lulusan
1. Kompetensi Utama
o Memiliki kemampuan menerapkan IPTEKS di bidang budidaya tanaman/sistem produksi tanaman berdasarkan prinsip pertanian berkelanjutan baik secara modern maupun yang mengangkat kearifan lokal.
o Memiliki kemampuan mengevaluasi dan menilai proses produksi tanaman dan pascapanen.
o Memiliki kemampuan bekerja sama dalam tim yang bersifat multidisiplin.
o Mempunyai keberanian memulai, melaksanakan, dan mengembangkan usaha inovatif bidang produksi tanaman.
o Mempunyai kemampuan berinovasi dalam menerapkan IPTEKS dibidang budidaya tanaman ke dalam praktek bisnis.
o Memiliki kemampuan menerapkan etika bisnis pertanian yang berwawasan lingkungan.
o Memiliki kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan masalah secara tepat mengenai sistem budidaya pertanian yang berkelanjutan.
o Mempunyai kemampuan merancang dan melaksanakan penelitian serta menginterpretasikan data secara profesional.
o Mempunyai kemampuan belajar sepanjang hayat.
o Kemampuan berfikir analitis dan sintesis dengan memperhitungkan dampak penyelesaian masalah di lingkup global dalam berkehidupan bermasyarakat.
2. Kompetensi Pendukung
o Kemampuan menjalin kerja sama dan berkomunikasi secara efektif.
o Kemampuan merekomendasi penyelesaian masalah secara tepat dalam sistem budidaya pertanian yang berkelanjutan.
o Kemampuan sebagai fasilitator, motivator dan mediator secara sistematik dan efektif.
3. Kompetensi lainnya Kemampuan mengembangkan potensi diri yang mendukung kecakapan hidup (life-skill).
KONSOLIDASI MAHASISWA AGROTEKNOLOGI/AGROEKOTEKNOLOGI
Menurunnya peminat masyarakat terhadap pendidikan di dunia pertanian menjadi salah satu penyebab dicetuskannya program studi baru di Fakultas Pertanian yakni Agroekoteknologi/Agroteknologi. Melalui pembentukan program studi baru ini, diharapkan akan mampu menjawab masalah pertanian Indonesia dengan menggabungkan teknologi, komunikasi, inovasi dan idea.
Di Universitas Brawijaya (UB), pendirian program studi baru ini telah dimulai sejak tahun 2008 dan terbukti mampu meningkatkan peminat. Sejalan dengan hal tersebut, mahasiswa program studi baru ini dari seluruh Indonesia berkonsolidasi guna membahas pembentukan suatu organisasi yang merupakan perhimpunan mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi. Konsolidasi yang kali ini diselenggarakan di Gedung PPI UB pada 13 Juli 2010 itu merupakan tindak lanjut dari Pertemuan Nasional Mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada 4 Februari 2010 silam.Disampaikan salah seorang panitia, Firda Puji Utami, melalui konsolidasi tersebut, para mahasiswa ini bermaksud untuk saling berkoordinasi, menjalin silaturrahim serta membangun pola pikir mahasiswa yang kritis, dinamis dan dialektis.
Sebanyak 100 delegasi hadir dalam kesempatan tersebut, yang merupakan perwakilan UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Bengkulu, Istiper Yogyakarta, UNS, Universitas Udayana, Universitas Sriwijaya, Universitas Andalas, UMM, Universitas Muhammadiyah Gresik, Universitas Mercubuana Yogyakarta, Universitas Muria Kudus, Universitas Lampung, Universitas Tadulako, UPN Surabaya, Universitas Jenderal Soedirman dan Universitas Padjadjaran.
Hadir sebagai pemateri adalah Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) Prof. Dr. Ir. Suntoro, MS dan Pembantu Dekan I FP-UB Dr. Didiek Suprayogo. Dalam paparannya, Didiek Suprayogo menyitir pidato Mendiknas saat pelantikan Rektor UB yang menyatakan bahwa banyak pemikir pembangunan saat ini sarat dengan kepentingan partai politik. Mahasiswa sebagai aktor intelektual yang masih memegang tinggi idealisme diharapkannya dapat bersih dari hal-hal tersebut sehingga mampu melakukan transformasi kepada masyarakat melalui nilai dan idealisme yang dimilikinya.
"Yang membedakan antara sarjana pertanian dengan petani adalah ilmu dan keahliannya yang mampu melahirkan inovasi. Kalian tidak perlu sangat ahli dalam mencangkul karena kalau kalian sama dengan petani maka kalian tidak akan dibutuhkan lagi oleh petani", terangnya memotivasi mahasiswa. Hal ini menurutnya penting, karena dengan jumlah penduduk hingga 230 juta, maka Indonesia sendiri merupakan pasar yang sangat potensial bagi pertanian domestik.
"Agroekoteknologi dapat memberikan inovasi teknologi menuju pertanian berkelanjutan dan menghadapi pasar yang sangat dinamis", kata dia. Berkaitan dengan teknologi, Prof. Suntoro mengangkat mengenai teknologi yang berpihak pada keunggulan lokal seperti subak di Bali. Hal ini dikarenakan dalam era kompetisi semakin dituntut identitas dan keunggulan yang spesifik lokal agar dapat terus bertahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar